BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Definisi Kohesivitas
Menurut George & jones (2002)
Kohesivitas adalah anggota kelompok yang memiliki daya tarik satu sama lain.
Menurut Meshane & Glinow,
Kohesivitas merupakan perasaan daya tarik individu terhadap kelompok dan motivasi
mereka untuk tetap bersama kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor penting
dalam keberhasilan kelompok.
Menurut Greenberg (2005),
Kohesivitas adalah perasaan dalam kebersamaan antar anggota kelompok.
Menurut Robbins (2001), Kohesivitas
adalah sejauh mana anggota merasa tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk
tetap berada dalam kelompok tersebut.
Menurut Gibson (2003), Kohesivitas
adalah kekuatan ketertarikan anggota yang tetap pada kelompoknya dari pada
terhadap kelompok lain.
Certo, s (2003), Kohesivitas adalah
memiliki anggota yang ingin tetap tinggal dalam kelompok selama mengalami
tekanan dalam kelompok.
Forsyth (1999), Kohesivitas adalah
Kesatuan yang terjalin dalam kelompok, menikmati interaksi satu sama lain, dan
memiliki waktu tertentu untuk bersama dan didalamnya terdapat semangat yang
tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Faktor Yang Mempengaruhi
Kohesivitas Kelompok
a.
Kesamaan nilai dan tujuan
Kohesivitas akan terjadi bila anggota kelompok memiliki
sikap, nilai dan tujuan yang sama.
b. Keberhasilan dalam mencapai tujuan
b. Keberhasilan dalam mencapai tujuan
Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang penting dapat
meningkatkan kesatuan kelompok, kepuasan antar anggota kelompok dan membuat
kelompok menjadi lebih menarik bagi anggotanya.
c.
Status kelompok
Kelompok yang memiliki status atau kedudukan yang lebih
tinggi lebih menarik bagi para anggotanya.
d.
Penyelesaian perbedaan
Jika terjadi perbedaan tentang suatu masalah penting yang
terjadi dalam kelompok, maka diperlukan penyelesaian yang dapat memuaskan semua
anggota.
e.
Kecocokan terhadap norma-norma
Norma membantu dan mempermudah dalam meramalkan dan
mengendalikan
perilaku
yang terjadi dalam kelompok.
f.
Daya tarik pribadi
Kohesivitas atau kepaduan akan meningkat jika terdapat
adanya daya tarik dari para anggota yaitu adanya kepercayaan timbal balik dan
saling memberikan dukungan. Daya tarik ini berfungsi untuk mengatasi hambatan
dalam mencapai tujuan.
g.
Persaingan antar kelompok
Persaingan antar kelompok yang terjadi dapat menyebabkan
anggota kelompok lebih erat dan bersatu dalam melakukan aktivitasnya.
h.
Pengakuan dan penghargaan
Jika suatu kelompok berprestasi dengan baik kemudian
mendapat pengakuan dan penghargaan dari pimpinan, maka dapat meningkatkan
kebanggaan dan kesetian dari anggota kelompok.
i.
Pengalaman yang tidak menyenangkan dengan kelompok
Ketika anggota kelompok tidak menarik antara satu sama
lainnya atau kurang kepercayaan di antara mereka atau adanya pengalaman yang
tidak menyenangkan dapat menurunkan adanya tingka kepaduan.
j.
Persaingan intern antar anggota kelompok
Persaingan intern anggota kelompok menyebabkan adanya
konflik, permusuhan dan mendorong adanya perpecahan di antara anggota kelompok.
k.
Dominasi
Jika satu atau lebih anggota kelompok mendominasi kelompok
atau karena sifat kepribadian tertentu yang cenderung tidak senang berinteraksi
dengan anggota kelompok maka kepaduan atau kohesivitas tidak akan berkembang.
Prilaku seperti itu akan menimbulkan terjadinya klik-klikdalam kelompok yang
dapat menurunkan tingkat kepaduan.
2.2. Faktor-faktor
Yang Dapat Menurunkan Tingkat Kohesivitas / Kepaduan.
Adanya sejumlah faktor yang dapat
menurunkan adanya kohesivitas, seperti adanya ketidaksamaan tentang tujuan,
besarnya kelompok, pengalaman yang tidak menyenangkan dengan kelompok dan dominasi.
a. Ketidaksamaan
tentang tujuan.
Ketidaksamaan pandangan tentang tujuan
dari para anggota kelompok dapat menimbulkan adanya konflik. Bila konflik yang
terjadi tuidak dapat dikendalikan dapat menyebabkan adanya penurunan tingkat
kepaduan.
b. Besarnya anggota
kelompok.
Sejalan dengan bertambah besarnya
kelompok, maka frekuensi interaksi di antara anggota kelompok akan menurun. Dengan demikian
dapat menurunkan tingkat kepaduan.
2.3. Dimensi Kohesivitas Kelompok
Forsyth
(1999) ada empat dimensi kohesivitas kelompok, yaitu :
a.
Kekuatan Sosial
Keseluruhan dari dorongan yang dilakukan oleh individu dalam
kelompok untuk tetap berada dalam kelompoknya. Dorongan yang menjadikan anggota
kelompok selalu berhubungan dan kumpulan dari anggota tersebut membuat mereka
bersatu.
b.
Kesatuan dalam kelompok
Perasaan saling memiliki terhadap kelompoknya dan memiliki
perasaan moral yang berhubungan dengan keanggotaannya dalam kelompok.
c.
Daya tarik
Individu akan lebih tertarik melihat dari segi kelompok
kerjanya sendiri dari pada melihat dari anggotanya secara spesifik.
d.
Kerja sama kelompok
Individu memiliki keinginan yang lebih besar untuk bekerja
sama untuk mencapai tujuan kelompok.
BAB III
PENUTUP
3.1. kesimpulan
Jadi, KOHESIVITAS merupakan kekuatan interaksi dari anggota
suatu kelompok. Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antar
anggota kelompok, mereka biasanya senang untuk bersama-sama. Masing-masing
anggota merasa bebas untuk mengemukakan pendapat dan sarannya. Anggota kelompok
biasanya juga antusias terhadap apa yang ia kerjakan dan mau mengorbankan
kepentingan pribadi demi kepentingan kelompoknya. Merasa rela menerima tanggung
jawab atas aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kewajibannya. Semua itu
menunjukan adanya kesatuan, kereratan, dan saling menarik dari anggota kelompok
Maaf sebelumnya. Kalau boleh tau sumber bahan ini dri bku apa kak?
BalasHapus